JOHANN SEBASTIAN BACH (1685-1750) ORGANIS
DAN PENGGUBAH BERKEBANGSAAN JERMAN; SALAH SATU TOKOH PALING TERKENAL DALAM
SEJARAH MUSIK
Selain
tokoh-tokoh yang berpengaruh terhadap gereja, salah seorang tokoh yang yang
terpilih adalah Johann Sebastian Bach. Beliu ini adalah seorang musisi yang
sangat terkenal. Banyak sekali gubahan lagunya yang dinyanyikan oleh kelompok
paduan-paduan suara terkenal.
Sumbangan-sumbangan Bach terhadap dunia
musik menggabungkan banyak detail dari berbagai gaya musik Jerman, Perancis dan
Italia selama bertahun-tahun terakhir era Baroque. Kemasyurannya dalam sejarah
literatur organ, paduan suara, kantata dan oratorio, sangat besar hubungannya
dengan liturgi Lutheran, dan karya-karyanya dikenal karena jumlah mereka yang
besar serta keahlian tinggi penciptanya.Selama hampir dua abad keluarga Bach
aktif dalam dunia musik. Dengan 20 orang dari garis keturunannya yang dikenal
sebagai musisi, keluarga ini menyerupai sebuah dinasti musik. Johann Sebastian,
dengan putra-putranya Karl Philipp Emanuel, Johann Christian dan Wilhelm Fredemann,
merupakan kelompok yang paling dikenal dan muncul lebih akhir dalam sejarahnya.
Karl Philipp Emanuel (1717-178 adalah putra ke-2
dari J.S. Bach yang dikenal melalui eksperimen-eksperimennya dengan sonata era
Klasik yang pada saat itu baru mulai muncul. Johann Christian (1735-1782),
putra yang ke-11, dikenal sebagai “Bach dari London” dan menulis berbagai
simfoni, concerto serta musik untuk vokal dan Chamber. Wilhelm Fredemann, yang
dikenal sebagai “Bach Halle”, adalah anak sulung dan menulis sebauh simfoni
serta karya-karya untuk piano dan tarian.
Pada awal hidupnya J.S. Bach mempelajari,
antara lain: biola dan organ. Pada tahun 1703, dia bergabung dengan orkestra
milik saudara Duke of Saxe-Weimar. Posisinya sebagai organis dimulai di sebuah
gereja baru di Arnstadt (1704) dan di St. Balsius’, Muhlhausen. Setelah
pernikahannya dengan Maria Barbara Bach (seorang misan), Johann Sebastian pergi
ke Weimar, mula-mula sebagai organis istana dan musisi kamar (mulai 170 dan
kemudian sebagai pemimpin konser. “Periode Weimar” Bach (sampai 1717) merupakan
tahap yang paling penting dalam awal kariernya sebagai seorang penggubah. Dari
1717 sampai 1732, Bach bertugas sebagai pengarah kapel dan pengurus musik kamar
untuk Pangeran Leopold dari Anhalt di Cothen. “Periode Cothen” ini dikenal
dengan kayanya ciptaan-ciptaan Bach untuk musik orkestra dan kamar. Dipihak
lain, hasil riset juga menyatakan bahwa kebanyakan kantata Bach mungkin dimulai
pada periode ini dan juga sebelumnya, di Weimar. Pada masa ini jugalah istri
Bach meninggal (1720). Pernikahannya yang kedua dengan Anna Magdalena Wulken
juga penting bagi dunia musk. Anna menyalin banyak bagian dari kantata-kantata
Bach dan memiliki 2 buah buku, dimana terdapat masukan-masukan dalam tulisan
Anna sendiri dan tulisan tangan suaminya.
Dari tahun 1732 sampai kematiannya,
Bach memegang posisi sebagai pemimpin nyanyian di St. Thomas’ School, Leipzig,
di mana dia juga menjadi organis dan kapell meister di St. Thomas Church dan
Nicholai Church. Kehidupan Bach selama 27 tahun di Leipzig merupakan suatu masa
yang ditandai karya-karya dalam jumlah agak terbatas yang dari segi
komposisinya makin mendalam dan pekat. Satu contoh penting dari karya-karyanya
yang kemudian, the Musical Offering, dibentuk dari sebuah tema oleh Frederick
II dari Prussia yang diperoleh Bach semasa kunjungannya ke Postdam (1747), di
mana dia tampil untuk sang raja. Walaupun banyakan peneliti, dulu berpendapat
bahwa hampir 200 kantata ditulis selama tahun-tahun di Leipzig,
penemuan-penemuan yang lebih baru menyatakan bahwa tahun-tahun ini ditandai
dengan meminjamkan karya-karya yang ditulis di Cothen dan atau Weimar.
Kebanyakan karya-karya baru ini, merupakan penulisan ulang karya-karya yang
terdahulu (termasuk teksnya). Proses semacam disebut contrafracta. Selama di
Leipzig, contrafacta ini dilakukan mungkin lima sampai enam puluh kali, karena
berbagai tekanan dari rutinitas dan administrasi sehari-hari. Karya-karya akhir
yang asli merupkan eksperimen-eksperimen yang mendalam dari segi sumber
teknisnya dan ditandai oleh warna-warna harmonis dan selisih tekstur yang cukup
berbeda dari tahun-tahun sebelumnya.
KARYA-KARYA INSTRUMENTAL
Minat Bach terhadap keteraturan dan hubungan dalam gubahan-gubahannya merupakan bagian penting dari kesenian Baroque akhir. Banyak karyanya dipersatukan oleh prinsip :
a. makna liturgis,
b. kegunaan paduan suara,
c. struktur kunci yang over-arching, atau
d. teknik-teknik khusus seperti prelude/fugue yang berpasangan, pola tarian dan kanon atau variation cycles.Banyak karyanya dikelompokkan menurut kategori yang bersifat pendidikan atau aturan didaktik lainnya seperti suite atau seri yang diatur secara liturgis.
Minat Bach terhadap keteraturan dan hubungan dalam gubahan-gubahannya merupakan bagian penting dari kesenian Baroque akhir. Banyak karyanya dipersatukan oleh prinsip :
a. makna liturgis,
b. kegunaan paduan suara,
c. struktur kunci yang over-arching, atau
d. teknik-teknik khusus seperti prelude/fugue yang berpasangan, pola tarian dan kanon atau variation cycles.Banyak karyanya dikelompokkan menurut kategori yang bersifat pendidikan atau aturan didaktik lainnya seperti suite atau seri yang diatur secara liturgis.
1. Kaya-karya yang dimaksudkan untuk menandai satu tahun gereja
mencakup the Little Organ Book (dimulai di Weinar, diselesaikan di Cothen).
Walaupun karya ini dirancang untuk berisikan 164 prelude paduan suara,
didalammnya terdapat jangkauannya dan juga terdapat tekstur-tekstur abstrak
atau material, berhubungan dengan nada-nada paduan suara, yang diungkapkan
melalui gambar.
2. The Keyboard Practice (Clavierubung) dimulai dari 1731 dan
merupakan sebuah koleksi penting dalam empat bagian. Karya ini berhubungan
dengan sumbangan Bach bagi liturgi Lutheran dan juga gubahannya yang lebih
duniawi.
3. Prelude-prelude paduan suara juga dibawa ke dalam literatur
organ dengan adanya The Eighteen Gread Preludes dan the Six Schubler Chorales
(yang ini merupakan transkrip bagian-bagian kantata). Bach juga membuat
berbagai karya untuk koor empat suara dengan gaya kongregasional, termasuk
sebuah koleksi yang terdiri dari 371 harmonisasi dan satu lagi yang terdiri
dari 69 melodi dengan bass.
4. Sebuah sumbangannya yang penting bagi dunia musik adalah
berbagai prelude dan fugue organ, termasuk “the Great” dalam C mayor, E minor,
B minor, G minor, dan Es mayor. Beberapa karya ini mengikuti prinsip-prinsip
concerto, sementara prelude dari G mayor adalah sebuah fantasi, dari fuguenya
diambil dari sebuah lagu rakyat abad ke-17, “Rolandston”. The Prelude and Fugue
in A Major mempunyai ciri-ciri tiruan dan implikasi pastoral dalam tekstur dan
ritmenya.
5. Termasuk juga dalam karya-karya instrumental yang lain adalah
berbagai suite untuk orkestra, concerto, sonata, baik yang solo maupun yang
dengan iringan, serta partita dan suite untuk alat musik keyboard.
KARYA-KARYA VOCAL
J.S. Bach menulis empat mass pendek yang kebanyakan terdiri dari musik kantata dengan teks yang telah ditulis ulang. Contohnya: Mass in F menggunakan paduan suara Lutheran Litany “Christ, Thou Lamb of God” dalam “Kyrie”, sedangakan “Gloria” menggunakan bahan dari kantata dan Mass yang lainnya dalam A mayor, G minor dan G mayor, juga menggunakan teknik yang sama. Mass in B Minor adalah salah satu karya paduan suara yang paling terkenal. Karya Katolik ini dikenal karena tekstur lima suaranya dan pengulangan tema yang intergratif. Mass ini sebagian besar juga merupakan hasil meminjam dari kantata-kantata Bach, tapi bagian-bagian yang penting juga orisinil. Kantata yang ditemukan di dalamnya termasuk nomor 1,46, 12 dan 171. Kutipan Gregorian juga ada. The Passions adalah jenis karya paduan suara berskala besar yang lain dan hampir sama luasnya dengan Mass B minor tadi. Karya-karya ini dikenal sebagai Oratori Passions, karena hubungannya dengan pangaruh-pengaruh gaya opera yang tidak dilakonkan dan kehadiran seorang narator (atau penginjil. Ada dua gubahan: St. Mark’s Passion (1731) hilang, kecuali tujuh bagian yang bisa dikenal sebagai pinjaman dari karya-karya aslinya (terutama Kantata 198). Koor dan orkestra ganda ada dalam St. Mathew Passion, dimana chorus “O Sacred Head” juga digunakan 5 kali sebagai alat pemersatu. Bedanya terdapat dalam fungsi: Chorus I sebagai ke-12 murid, Chorus II bertindak sebagai pengikut-pengikut yang lain. Berbagai kombinasi digunakan untuk agenda-agenda yang melibatkan kerumunan orang atau orang-orang Kristen pada umumnya. The Christmas Oratorio adalah sebuah karya khusus (tidak berhubungan dengan passion-passion tersebut) yang terdiri dari 6 bagian, masing-masing dengan format sebuah kantata dan menggunakan sebuah koor pembukaan (atau “Symphony”) dan koor penutup dan di dalamnya diisi dengan berbagai recitative, choruse, chorale, duo dan trio. Kantata-kantata yang berbeda dinyanyikan pada ke-6 kebaktian di antaranya Natal dan Epiphany. Bach menulis kira-kira 200 kantata yang maksudnya untuk dimasukkan ke dalam tahun gereja Lutheran. Panjang kantata-kantata ini umumnya dibatasi sekitar setengah jam. Banyak teknik penulisan Bach yang paling efektif digunakan dalam karya-karya ini dan hubungan strukturnya dengan jenis-jenis musik lainnya seperti concerto atau soneta trio cukup jelas.
Ciri-cirinya, antara lain:
(1) bagian tengah yang tinggi, yang meningkatkan intensitas tekstur;
(2) bagian tenor yang pararel dengan bagian sopran;
(3) daerah-daerah tiruan dan efek-efak antiphonal;
(4) pemberian warna nada yang deskriptif atau “imitatif” dalam makna tekstualnya;
(5) aria-aria yang terdiri dari instrumen solo dan vokal yang saling mengisi (obbligato). Efeknya, kalau ditambahkan kebagian bass, adalah sebuah sonata trio. Ini semua adalah kantata, baik untuk suara solo maupun lebih dari satu suara. Beberapa kantata disebut horal Cantatas, karena melodi sebuah chorale disatukan (bersamaan dengan teksnya) ke dalam tekstur semua - atau hampir semua bagian dari satu karya utuh. Dalam karya-karya ini perubahan dalam material musik dan dijalankan secara imitatif. The free Cantatas merupakan karya-karya yang tidak ada atau sedikit hubungannya dengan musik choral. Seringkali mereka ditulis dengan karya gaya concerto untuk alat musik. Terdapat paling sedikit 32 contoh untuk jenis ini. Kantata-kantata ini secara keseluruhan menunjukkan contoh-contoh terbaik dari cara Bach mengolah gaya medium. Walaupun sejarah tidak menyatakan bahwa Bach adalah seorang penemu, kemampuannya untuk membaurkan bahan-bahan yang berbeda ke dalam berbagai struktur yang memiliki keahlian teknis dan imajinasi yang tinggi dan juga kuasa ekspresif dari hasilnya yang konsisten hingga sekarang boleh dibilang tidak tersamai.
J.S. Bach menulis empat mass pendek yang kebanyakan terdiri dari musik kantata dengan teks yang telah ditulis ulang. Contohnya: Mass in F menggunakan paduan suara Lutheran Litany “Christ, Thou Lamb of God” dalam “Kyrie”, sedangakan “Gloria” menggunakan bahan dari kantata dan Mass yang lainnya dalam A mayor, G minor dan G mayor, juga menggunakan teknik yang sama. Mass in B Minor adalah salah satu karya paduan suara yang paling terkenal. Karya Katolik ini dikenal karena tekstur lima suaranya dan pengulangan tema yang intergratif. Mass ini sebagian besar juga merupakan hasil meminjam dari kantata-kantata Bach, tapi bagian-bagian yang penting juga orisinil. Kantata yang ditemukan di dalamnya termasuk nomor 1,46, 12 dan 171. Kutipan Gregorian juga ada. The Passions adalah jenis karya paduan suara berskala besar yang lain dan hampir sama luasnya dengan Mass B minor tadi. Karya-karya ini dikenal sebagai Oratori Passions, karena hubungannya dengan pangaruh-pengaruh gaya opera yang tidak dilakonkan dan kehadiran seorang narator (atau penginjil. Ada dua gubahan: St. Mark’s Passion (1731) hilang, kecuali tujuh bagian yang bisa dikenal sebagai pinjaman dari karya-karya aslinya (terutama Kantata 198). Koor dan orkestra ganda ada dalam St. Mathew Passion, dimana chorus “O Sacred Head” juga digunakan 5 kali sebagai alat pemersatu. Bedanya terdapat dalam fungsi: Chorus I sebagai ke-12 murid, Chorus II bertindak sebagai pengikut-pengikut yang lain. Berbagai kombinasi digunakan untuk agenda-agenda yang melibatkan kerumunan orang atau orang-orang Kristen pada umumnya. The Christmas Oratorio adalah sebuah karya khusus (tidak berhubungan dengan passion-passion tersebut) yang terdiri dari 6 bagian, masing-masing dengan format sebuah kantata dan menggunakan sebuah koor pembukaan (atau “Symphony”) dan koor penutup dan di dalamnya diisi dengan berbagai recitative, choruse, chorale, duo dan trio. Kantata-kantata yang berbeda dinyanyikan pada ke-6 kebaktian di antaranya Natal dan Epiphany. Bach menulis kira-kira 200 kantata yang maksudnya untuk dimasukkan ke dalam tahun gereja Lutheran. Panjang kantata-kantata ini umumnya dibatasi sekitar setengah jam. Banyak teknik penulisan Bach yang paling efektif digunakan dalam karya-karya ini dan hubungan strukturnya dengan jenis-jenis musik lainnya seperti concerto atau soneta trio cukup jelas.
Ciri-cirinya, antara lain:
(1) bagian tengah yang tinggi, yang meningkatkan intensitas tekstur;
(2) bagian tenor yang pararel dengan bagian sopran;
(3) daerah-daerah tiruan dan efek-efak antiphonal;
(4) pemberian warna nada yang deskriptif atau “imitatif” dalam makna tekstualnya;
(5) aria-aria yang terdiri dari instrumen solo dan vokal yang saling mengisi (obbligato). Efeknya, kalau ditambahkan kebagian bass, adalah sebuah sonata trio. Ini semua adalah kantata, baik untuk suara solo maupun lebih dari satu suara. Beberapa kantata disebut horal Cantatas, karena melodi sebuah chorale disatukan (bersamaan dengan teksnya) ke dalam tekstur semua - atau hampir semua bagian dari satu karya utuh. Dalam karya-karya ini perubahan dalam material musik dan dijalankan secara imitatif. The free Cantatas merupakan karya-karya yang tidak ada atau sedikit hubungannya dengan musik choral. Seringkali mereka ditulis dengan karya gaya concerto untuk alat musik. Terdapat paling sedikit 32 contoh untuk jenis ini. Kantata-kantata ini secara keseluruhan menunjukkan contoh-contoh terbaik dari cara Bach mengolah gaya medium. Walaupun sejarah tidak menyatakan bahwa Bach adalah seorang penemu, kemampuannya untuk membaurkan bahan-bahan yang berbeda ke dalam berbagai struktur yang memiliki keahlian teknis dan imajinasi yang tinggi dan juga kuasa ekspresif dari hasilnya yang konsisten hingga sekarang boleh dibilang tidak tersamai.
0 komentar:
Posting Komentar