SINOPSIS
MY
FIRST MAKE UP
Ada seorang anak yang bernama
Shabryna Azizah, dia berumur 10 tahun dan bersekolah di SDIT Indonesia Merdeka.
Dia anak yang berjiwa tomboi. Tidak suka dandan dan tidak anggun. Dia lebih
suka warna biru dari pada warna merah muda atau pink. Dia lebih suka games dari
padaboneka. Dia lebih suka sepakbola dari pada basket. Cirri khasnya yaitu celana
jeans hitam, baju lengan pendek biru dan rambut ikal dikucir dan sebagian besar
sahabatnya adalah laki-laki. Tetapi dia juga mempunyai seorang sahabat
perempuan yang bernama Marghretta atau biasa dipanggil Ghreta.
Suatu ketika Ghreta bertanya, kenapa
shabryna itu tomboy, padahal feminin itu enak. Lalu Shabryna menjawab, kata Ghreta
feminin itu enak. Kataku tomboy itu hebat. Ketika pulang sekolah, Shabryna
menceritakan kejadian di sekolah pada kakaknya yaitu Kak Shabryni. Lalu dia
meminta Kak Shabryni untuk mendandaninya seperti anak perempuan. Dan hasilnya
dia terlihat sangat cantik. Kak Shabryni pun juga ikut berdandan dan memakai
baju yang sama seperti shabryna. Dan mereka berdua menunjukkannya kepada kedua
orang tua mereka.
Keesokan harinya, Shabryna memilih
jilbab warna pink, baju warna merah, dan celana jeans panjang untuk seragam
sekolahnya. Setibanya di sekolah semua teman-temannya heran, karena yang
biasanya Shabryna seperti anak laki-laki, kini seperti anak perempuan. Karena
penampilan Shabryna tidak seperti biasanya, banyak anak yang bertanya padanya. Tetapi
dia pun berhasil kabur ke kantin. Saat di kantin dia bertemu Ghreta dan
berbincang-bincang. Kata Ghreta dulu ia juga pernah di kejar-kejar banyak orang,
karena saat di di Singapura dia adalah pemain operet. Padahal pemain operet itu
lebih dikenal dengan nama Vanessa bukan Margharetta. Tapi kata Ghreta nama
Margharetta dan nama Vanessa itu adalah nama samarannya. Nama aslinya adalah
Kinako Ogawa.
Ketika
masuk kelas mereka melihat pengumuman yang berisi tantang diadakannya bazaar
bacaan dan mengikuti ekskul Let’s Make a Story, Comic Mania, dan Magazine Club
tidak mengikuti pelajaran dan langsung ke ruang ekskul masing-masing. Karena
Shabryna mengikuti ekskul Comic Mania, Kinako mengikuti ekskul Let’s Make a
Story dan ruangannya berdekatan mereka berdua pergi bersama ke ruang ekskulnya.
Setelah
memasuki ruang ekskul Comic Mania Shabryna langsung membuat komiknya yang
diberi judul “We Are The Best”. Saat diumumkan nilai dari komik yang dibuat
Shabryna, ternyata Shabryna mendapatkan nilai yang melebihi rata-rata nilai
teman-temannya. Dan kata Kak Minda atau pelatih ekskul Comic Mania, semua komik
akan difotokopi sebanyak lima puluh
eksemplar. Di ekskulnya Shabryna juga mempunyai sahabat yang bernama
Hanako. Ternyata Hanako adalah sepupu dari Kinako. Hanako yang juga mengikuti
ekskul Comic Mania ini membuat komik yang berjudul “A Funny Day”. Dan Kinako membuat
novel yang berjudul “Midnight Party”.
Hari
yang ditunggu untuk bazaar bacaan pun tiba. Shabryna dan Kak Shabryni yang
bersekolah di tempat yang sama dan mengikuti ekskul yang sama, kini batelah bersiap untuk menjaga stan tempat
mereka berjualan komiknya. Di bazaar bacaan Shabryna membeli beberapa novel,
komik dan majalah milik temannya. Siangnya bazaar bacaan tutup dan empat per
lima dari karya Shabryna laris terjual. Dan Shabryna mendapatkan uang sebanyak
dua ratus ribu rupiah.
Tiba-tiba
ada teman Shabryna yang mengeluh tentang rambutnya karena semua tempat potong rombut
di kotanya pindah ke kota lain yang jauh lebih ramai. Shabryna dan Kinako
berinisiatif untuk membuka tempat potong rambut. Setelah belajar di Kak Mala,
akhirnya mereka berdua meminta izin ke kepala sekolah mereka untuk membuka
tempat potong rambut di sekolah. Setelah took dan peralatannya siap mereka
berdua pun membuka tokonya yang di beri nama BryKo’s Barbershop. Dan semua
teman-temannya pun senang.
Keesokannya
Shabryna berjanji untuk pergi bermain ke rumah Kinako dan Hanako. Dirumah
Kinako dan Hanako, juga ada Hinako yaitu kakak dari Hanako dan juga keyshylla
yaitu sahabat kinako di Singapura. Saat Keyshylla datang ke Indonesia, kinako,
hanako, hinako, dan Shabryna tidak mengetahui bahwa sebenarnya saat itu ia
sedang berulang tahun. Lalu mereka berempat janji untuk memberikan hadiah esok
pagi.
Paginya
keyshylla bangun dan mendapati ada hadiah di mejanya. Dia membuka satu persatu
hadiahnya. Shabryna memberikan komik karangannya. Kinako memberikan cerpen
karangannya. Hinako memberikan tanda tangan seorang artis Jepang. Hanako
memberikan gambar lima orang anak dan ada nama hanako, hinako, kinako,
keyshylla, dan shabryna. Yang terakhir kartu ucapan dari mereka berempat.
Setelah
mandi mereka berlima bermain make-up dan dress-up sampai siang. Karena
kecapaian mereka berlima tertidur pulas. Siangnya mereka diajak ke Mall of
Indonesia oleh tante Yunako atau ibunya Kinako. Di MOI mereka berlima membeli
buku-buku, aksesoris, dan lain-lain.
15
tahun kemudian, Shabryna, Hanako dan Kinako tinggal di satu rumah yang besar.
Kini Shabryna dan Hanako menjadi komikus. Kinako dan Shabryna juga tetap
mengelola BryKo’s Barbershopnya.
~TAMAT~
Penulis : Wanda Amyra Mayshara
Penerbit : DAR! Mizan
Tahun terbit : 2011
-Annida Khoirun Nisa-
0 komentar:
Posting Komentar